STRATEGI PROMOSI
A.
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi dapat dipahami dengan menguraikan
dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi
adalah proses pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antar individu atau
antara organisasi dengan individu. Sedangkan pemasaran adalah
sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer
nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan
penjual.
B.
Tujuan Promosi
1. Supaya yang kita sampaikan dapat mengerti, sebagai komunikator kita harus
menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas
sehingga mereka dapat mengerti dan mengakui apa yang kita maksud
2. Memahami orang lain. Sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi
masyarakat tentang apa yang diinginkan kemauannya
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain
4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu
C.
Bauran Promosi
Bauran promosi adalah perangkat atau
variabel-variabel promosi yang digunakan oleh organisasi atau
perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan produknya agar dapat mempengaruhi
sehingga tujuan perusahaan tercapai. Variabel dalam promotion mix yaitu:
1. Periklanan
2. Personal selling
3. Publisitas
4. Promosi penjualan
D.
Strategi Promosi
Strategi merupakan suatu rencana permainan untuk
mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu bisnis (Kotler). Promosi
adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi,
membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan
dengan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan olehnya (Sigit). Strategi
promosi adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan
mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan para pembeli (Moekijat).
E.
Strategi Pengeluaran Promosi
Rule of thumb yang dapat digunakan dalam penentuan besarnya
pengeluaran promosi:
1. Marginal Approach: memberi jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk
masing-masing metode promosi ditentukan dengan kondisi Marginal
Revenue=Marginal Cost
2. Breakdown Method, terdiri atas:
a. Percentage of sales Approach: besarnya anggaran promosi ditentukan
berdasarkan persentase tertentu dari penjualan.
b. Affordable Method: ditetapkan berdasarkan perkiraan manajemen
mengenai kemampuan keuangan perusahaan.
c. Return on Investment Approach: pengeluaran dianggap investasi.
d. Competitive Parity Approach: anggaran promosi harus sesuai dengan pengeluaran
promosi pesaingnya.
3. Build Up Method: dilakukan dengan cara menentukan tujuan-tujuan iklan, personal selling,
dan sales promotion dari setiap lini produk.
f.
Strategi Bauran Promosi
Strategi ini berupaya memberikan distribusi
yang optimal dari setiap metode promosi. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan bauran promosi:
1. Faktor pasar
2. Faktor pelanggan
3. Faktor anggaran
4. Faktor bauran pemasaran
G.
Strategi pemilihan media
Pemilihan media memerlukan dua keputusan, yaitu:
1. Cost per thousand contacts comparison
Dalam metode ini, pemilihan media dilakukan berdasarkan
jumlah kontak yang terjadi tanpa memperhatikan kualitas kontaknya
2. Matching of audience and media characteristics
Dengan menentukan target khalayak lalu membandingkan
karakteristiknya dengan karakteritik berbagai media.
H.
Strategi Penjualan
Masalah-masalah yang harus diatasi dalam strategi
penjualan:
1.
Apakah penekanan diutamakan pada
mempertahankan pelanggan saat ini atau menambah pelanggan yang ada
2.
Meningkatkan produktivitas wiraniaga
3.
Siapa yang harus dihubungi bila berurusan
dengan pelanggan organisasi
4.
Besarnya amarda penjual yang efektif
5.
Metode kontak wiraniaga dengan pembeli
6.
Jenis penjual yang digunakan:
-
Company salesforce
-
Contractual salesforce
7.
Struktur armada penjual
STRATEGI PEMASARAN DALAM PRODUCT LIFE CYCLE (PLC)
A.
Siklus Hidup Produk (PLC)
PLC yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai
dengan ditarik dari pasar. Pendekatan strategi secara PLC ini tumbuh dengan
berlandaskan pada pengertian tentang alur kehidupan dari produk-produk atau
jasa yang dihasilkan suatu perusahaan, mulai dari tahap pengenalan (introduction),
pertumbuhan (growth), dan kematangan (maturity) sampai menuju
tahap penurunan (decline).
B.
Karakteristik Tahap-tahap dalam PLC
|
TAHAP DALAM PLC
|
|||
Introduction
|
Growth
|
Maturity
|
Decline
|
|
Penjualan
|
Penjualan rendah
|
Penjualan meningkat dengan cepat
|
Puncak penjualan
|
Penurunan penjualan
|
Biaya
|
Biaya per konsumen tinggi
|
Biaya per konsumen sedang
|
Biaya per konsumen rendah
|
Biaya per konsumen rendah
|
Laba
|
Negatif
|
Laba yang meningkat
|
Laba tinggi
|
Laba yang menurun
|
Pelanggan
|
Innovators
|
Early adopters
|
Middle majority
|
Laggards
|
Pesaing
|
Sedikit
|
Jumlahnya meningkat
|
Jumlahnya tetap meski mulai menurun
|
Jumlahnya menurun
|
Tujuan pemasaran
|
Menciptakan product awareness and trial
|
Memaksimumkan pangsa pasar
|
Memaksimumkan laba dan mempertahankan pangsa pasar
|
Mengurangi biaya dan memerah merek tsb
|
C.
Dasar Pemikiran PLC
Produk diciptakan sebagai salah satu dari
sekian banyak alternative pemecahan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Sebagai
contoh, manusia mempunyai kebutuhan akan alat bantu hitung, kemudian untuk
memuaskan kebutuhan tersebut diciptakanlah kalkulator dan komputer. Kebutuhan
ini berkembang sepanjang waktu sesuai dengan berkembangnya kegiatan
perdagangan. Perubahan tingkat kebutuhan dapat dijelaskan dengan Demand Life Cycle Curve (DLcC) yang melalui tahap-tahap Emergence, Accelerating
growth, Decelerating growth, maturnity dan Decline.
Dalam suatu DtLC tertentu akan terlihat
berbagai bentuk produk yang secara silih berganti memnuhi kebutuhan tertentu
pada suatu saat. Misalnya kalkulator, mulanya berukuran agak besar dengan fungsi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian saja. Kemudian
berkembang dengan kalkulator dan semikomputer. Perubahan-perubahan inilah yang
menunjukan adanya masa timbul dan tenggelamnya suatu produk dan yang kemudian
menimbulkan konsep PLC.
D.
Strategi Pemasaran dalam Tahap PLC
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Rapid Skimming Strategi
Dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi
yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya
mahal. Cara ini biasanya untuk mempercepat laju penerobosan pasar.
b. Slow Skimming Strategi
Dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk
memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar
biaya pemasaran tidak terlalu tinggi.
c. Rapid Penetration Strategi
Dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi
yang agresif. Tujuannya yaitu untuk memperoleh penerimaan
pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar.
d. Slow Penetration Strategi
Dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk
memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar
biaya pemasaran tidak membengkak.
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
a. Rapid Growth
Tahap ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan
perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminati pasar.
Seiring meningkatnya penjualan, laba juga meningkat karena biaya produk menjadi
murah. Selain itu biaya promosi juga dibebankan pada volume yang lebih besar.
Distribusi juga akan semakin banyak outlet yang diperlukan sehingga penambahan
retailer akan menjadi kebutuhan perusahaan. Bentuk strategi pada tahap ini
antara lain penyempurnaan produk, pengembangan segmen pasar baru, penambahan
saluran distribusi baru, selective demand stimulation, dan pengurangan harga
untuk merebut konsumen baru.
b. Slow Growth
Tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan
pertumbuhan yang semakin menurun. Strategi ini sebagian besar difokuskan untuk memperkuat dan mempertahankan posisi pasar serta membangun
kesetiaan konsumen dan penyalur.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap
ini, diantaranya yaitu:
a. Defensive strategy: tujuannya untuk mempertahankan pangsa pasar
dari pesaing dan menjaga kelompok produk dari serangan produk substitusi.
Bentuknya yaitu berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh
tambahan penjualan.
b. Ofensive strategy: bentuknya yaitu modifikasi pasar dan modifikasi produk.
Alternatif lainnya:
-
Strategi perbaikan mutu
-
Strategi perbaikan ciri
-
Strategi perbaikan model
4. Tahap Penurunan (Decline)
Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan:
a. Menambah investasi agar dapat mendominasi/menempati posisi persaingan yg
baik
b. Mengubah produk/mencari manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian
industri dapat diatasi
e. Harvesring strategy untuk mewujdkan pengembalian uang tunai dengan cepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar